Tuesday, December 1, 2015

obat herbal yang ampuh untuk diabetes

Penyakit diabetes adalah penyakit yang sangat berkembang pesat di kalangan masyarakat saat ini.Dipengaruhi oleh gaya hidup yang menyimpang dan juga dari factor keturunan.Banyak orang yang dengan mudahnya menyerah pada penyakit ini.karena banyak orang yang dalam masa penyembuhannya selalu melanggar berbagai pantangan untuk dikonsumsinya.
Nah,bagaimana kita mengatasi untuk masalah penyakit DIABETES ini dengan aman dan sangat mudah?Dengan berbagai penyembuhan yang telah dilakukan oleh penderita maka tak jarang banyak orang pasrah dengan penyakit ini.Yang sangat disarankan pada Artikel ini adalah, bagaimana si penderita berangsur angsur sembuh dengan sangat aman dan efectif tanpa biaya dan effect samping yang tidak jelas.
Pada penjelasan ini si penderita disarankan untuk menggunakan obat HERBAL.Jamu HERBAL yang tepat dan mudah dicari disekitar lingkungan kita.Antara lain adalah,buah MENGKUDU,SAMBILOTO,PEGAGAN ATAU MAHKOTA DEWA.
buah mengkudu
daun sambiloto

daun pegagan
mahkota dewa



Untuk penggunaannya semua bahan tersebut bisa dibuat jamu,minuman(teh),atau semua bisa dicampurkan dengan takaran yang pas dengan cara direbus bersamaan.Dengan sebelumnya di keringkan dulu diterik matahari semua bahan bahan tadi.setelah itu direbus dengan air secukupnya sampai mendidih menjadi setakaran gelas minum.Konsumsilah semua bahan bahan tersebut mana yang disukai secara rutin.pati hasilnya akan mengejutkan.dengan keyakinan akan penyembuhan dan t ak lupa adalah DOA diselamkan pada masa pengobatan.
Kenapa harus dengan obat herbal?karena hingga saat ini dalam dunia kedokteran belum ada obat ampuh yang bisa mengobati diabetes hingga tuntas dan aman.Maka disarankan untuk memakai obat herbal yang mudah ditemukan dilingkungan sekitar. OKE selamat mencoba semoga bagi penderita diberi kesembuhan total.AMIN.

sayuran untuk menyehatkan jantung

Terung adalah jenis sayuran yang biasa kita lihat sehari hari pada makanan konsumsi kita.Terong mengandung sejumlah kandungan gizi yang luar biasa. Kandungan gizi tersebut menyimpan manfaat terong yang baik untuk kesehatan tubuh.Terutama bagi kesehatan jantung kita.
Sejumlah kombinasi vitamin  dengan nutrisi lainnya dalam sayuran ini membuatnya menjadi pilihan makanan sehat.
untuk kesehatan jantung
dibutuhkan sayuran atau buah buahan yang mensuport zat atau gizi yang baik untuk kesehatan jantung kita.sayuran terung.banyak zat yang terkandung dalam jenis sayuran ini.terutama untuk mengendalikan kolesterol kita.Terong dapat menurunkan tingkat kolesterol dan juga membantu menstabilkan tingkat tekanan darah. Hal ini pada gilirannya akan menurunkan risiko penyakit jantung. Tubuh juga terus terhidrasi dengan baik berkat kandungan kalium dalam sayuran ini. Hal ini memastikan bahwa tidak ada retensi cairan yang mencegah penyakit jantung koroner.Terung juga dianggap sebagai penurun kadar gula dalam darah,dalam hal ini:
Terong adalah sumber yang sangat kaya serat dan karbohidrat larut yang rendah. Jadi terong sangat bermanfaat untuk mengatur kadar gula darah dan mengontrol penyerapan glukosa. Terong merupakan pilihan makanan terbaik bagi orang yang menderita diabetes tipe 2.Tapi dalam hal ini terung sangat berperan bagi kesehatan jantung kita,kenapa begitu?Karena terung mengandung zat NIACIN.
Terong mengandung zat niacin, juga dikenal sebagai vitamin B-3. Vitamin yang larut dalam air ini menggabungkan berbagai enzim yang memecah lemak, protein, karbohidrat dan alkohol untuk menghasilkan energi. Niacin juga berpartisipasi dalam produksi enzim tubuh dari asam lemak dan kolesterol. Rebusan terong menyediakan 0,6 miligram niacin, sekitar 4 persen kebutuhan harian yang direkomendasikan (RDA).Sejumlah kecil riboflavin, atau vitamin B-2, memberikan kontribusi pada profil gizi terung. Riboflavin bekerja dengan sejumlah enzim yang berbeda dalam tubuh Anda untuk mengubah karbohidrat, protein dan lemak menjadi energi. Enzim tergantung riboflavin juga mendetoksifikasi bahan kimia yang berpotensi berbahaya dan mendukung pemecahan dan penghapusan obat. Secangkir rebus, tiriskan batu terong mengandung 0,02 miligram riboflavin, sekitar 2 persen dari RDA

Sunday, November 29, 2015

cara merawat burung cucak hijau

  MERAWAT BURUNG CUCAK HIJAU AGAR GACOR DAN NGE NTROK saat diadu menjadi daya tarik sendiri untuk merawat burung ini karena burung ini merupakan burung semi fighter yang artinya tidak sepenuhnya burung petarung seperti burung kacer ataupun cendet, karena cucak ijo merupakan semi fighter maka perlu setingan untuk meningkatkan birahi agar burung ini mau gacor ngentrok saat diadu diarena lomba.

Perawatan sederhana untuk burung cucak hijau yaitu dengan cara memberikan pakan buah seperti pisang, apel, pepaya dll serta Exstra fooding seperti jangkrik, ulat kandang dan hongkong, kroto untuk meningkatkan stamina dan mencukupi gizi burung agar burung tersebut cepat gacor, jangan lupa kebersihan kandang setiap hari harus dijaga. Biasanya para kicaumania tidak memberikan voor kepada cucak ijo karena sudah banyak kejadian voor membuat suara burung cucak ijo menjadi serak serta membuat bulu burung menjadi cepat kusam, jadi disarankan berikan buah-buahan saja dan juga EF yang cukup.Dimulai dari subuh keluarkan burung cucak hijau agar menghirup udara segar dipagi hari, biasanya para kicaumania menyebut ritual ini sebagai pengembunan.Jika matahari sudah muncul mandikan burung cucak hijau, bisa dengan sprai atau dengan keramba mandi tergantung kebiasaan tetapi saya menyarankan latihlah untuk menggunakan keramba karena burung akan lebih bebas untuk mandi dan juga bisa menjadikan burung semakin jinak.Saat burung mandi di keramba bersihkan kotoran burung pada sangkar untuk menghindari bakteri pengganggu ataupun kutu yang bisa berkembang biak pada kotoran burung.Berikan buah pisang untuk makanan hariannya, bisa diseling dengan buah apel ataupun pepaya.Exstra fooding berupa jangkrik diberikan pagi dan sore hari sebanyak 3 ekor, tambahkan ulat kandang sejumput untuk tambahan pakan hewaninya agar burung menjadi lebih sehat dan gacor.Selesai mandi dikeramba burung bisa dijemur maksimal sampai pukul 10 saja.Angin-aningkan burung diteras sambil mendengarkan kicauan merdunya.Burung bisa dikerodong jika ingin melakukan proses pemasteran. Baca tentang Cara Memaster Cucak Ijo Cepat Masuk Tidak Mudah Lupa.Sore hari burung tidak usah dimandikan, cukup berikan jangkrik 3 ekor dan ulat kandang sejumput saja.

cara mengatasi kacer mbagong


Merawat  burung petarung sejenis kacer, memang  terbilang gampang gampang susah.Terbukti dengan beberapa orang penghobi yang mempunyai beberapa keluhan  saat merawat burung kacer. Keluhan paling banyak  tak lain adalah ngebagong/ngembung/nguda saat tanding atau dipentaskan dengan burung yang sejenis.
Burung kacer yang ngebgong, diakibatkan oleh beberapa 4 faktor,
a. Mbagong akibat extra fooding (EF) berlebihan
Untuk memastikan apakah kacer kita mbagong akibat pemberian EF secara berlebihan, patokan yang bisa digunakan adalah porsi pemberian jangkrik. Jika burung selama ini diberi jangkrik dengan porsi lebih dari 3 ekor pada pagi hari dan 3 ekor pada sore hari, maka terapi pertama adalah menurunkan porsinya ke level standar tersebut: 3/3.
Setelah lima hari, porsi jangkrik dinaikkan lagi menjadi 4/4. Kemudian, pada hari ke-10, porsi jangkrik kembali dinaikkan menjadi 5/5.
Setelah 2 minggu menjalani terapi, kacer bisa dicoba ke lapangan. Bagi yang tak biasa melombakan burung, bisa ditrek dengan kacer lain milik Anda, atau milik teman-teman Anda., apabila penampilan kacer selama di lapangan atau ditrek tidak berubah, dalam arti masih saja mbagong
, maka porsi jangkrik tetap dipertahankan 5/5, ditambah 2-3 ekor ulat bumbung. Biasanya, pemberian ulat bumbung sangat membantu mengatasi kacer yg mbagong.
b. Mbagong karena kondisi tidak fit
Mbagong juga bisa disebabkan kondisi kacer yang tidak fit. Untuk memastikannya, Anda bisa melihat kotoran (feces) burung. Jika kacer sebelumnya jarang mbagong, kemudian menjadi sering mbagong, disertai dengan mencret (kotoran banyak mengandung air), maka kemungkinan besar penyebabnya memang karena kondisi kurang fit.
Tetapi mencret pun bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti cacingan, burung stres, dan bisa juga akibat faktor lain seperti penyakit. Jika mencret akibat cacingan, biasanya pada kotoran terlihat ada gelembung-gelembung.
Kalau mencretnya akibat stres, silakan diperiksa apakah lingkungan kandang memang nyaman bagi burung. Bisa juga mengingat kembali, apakah pernah mengganti voer dengan merek lain. Pasalnya, burung sangat sensitif dengan perubahan pakan, termasuk pakan kering seperti voer.

c. Mbagong akibat pergantian sangkar dan tenggeran
Terkadang penggemar kacer sering gonta-ganti sangkar, terutama jika ada model sangkar baru yang menarik minatnya untuk segera dibeli. Begitu pula dengan tenggeran yang terkadang diganti tanpa memperhatikan bahwa burung sebenarnya sudah merasa nyaman.Karena itu, jika kacer yang sebelumnya anteng, atau kalapun mbagong tidak terlalu sering, kemudian terlalu sering mbagong setelah pergantian sangkar dan / atau tenggeran, maka solusi terbaik adalah mengembalikan suasana seperti dulu. Artinya, sangkar dan / atau tenggeran tak perlu diganti dulu.
d. Mbagong akibat mandi tidak intensif
Kacer mania sering terkendala waktu, sehingga tak semuanya bisa merawat burung secara intensif. Misalnya, karena keterbatasan waktu, burung dimandikan ketika pemilik punya waktu luar. Karena mandi tak teratur, sementara kacer sebenarnya membutuhkan mandi, maka ada ketidaknyamanan yang dialami burung tersebut.
Dampaknya, kacer kemudian sering memekarkan bulubulu tubuhnya, kepala ditekuk ke belakang, seperti kepala kuda laut yang ada di perairan laut. kacer perlu dimandikan sesuai dengan waktu yang diinginkannya. Misalnya burung lebih senang mandi pagi, siang, atau sore / malam hari. Ketika kita bisa memberi kesempatan kepada burung untuk mandi sesuai dengan waktu yang diinginkannya, burung pun merasa nyaman.

Berikut ada juga tips sederhana yang lebih muda dan simpel menurut beberapa sumber pemain kicau mania burung kacer.

Untuk menghindari kacer mbagong atau hal yang memalukan tersebut, berikut  tips sederhananya,. Menurut  beberpa pemain yang lolos dan sukses membesut kacer anti mbagong, menuturkan  ada tiga langkah untuk menghindari burung  ngebagong. Salah satunya burung harus diembunkan, dengan diembunkan selain mendinginkan suhu tubuh burung, pada pagi buta burung dibiarkan tenang, ketenangan ini secara tidak langsung akan memulihkan  staminanya dan menurunkan berahinya.
Saat memgembunkan waktu yang tepat sekitar jam 05.00. Usahakan di area itu  tidak ada burung lain. Langkah kedua. Tak lain mengatur extra fooding. Kalau burung tersebut  biasa diberikan jangkrik 20 ekor, saat perawatan ini berikan setengahnya. Jangan  berikan extra fooding lainnya, seperti ulat hongkong maupun kroto.
Langkah ketiga, menambah waktu jemur, lama waktunya boleh dua kali lipat, yang jelas jangan lebih dari 4 jam. Misal awal sebelum perawatan satu jam, saat perawatan ini boleh dua jam dan mandi cukup sekali sehari. Entah bagaimana  alasan secara logisnya. Dengan mengurangi mandi, beberapa pemain kelas atas merasakan manfaatnya, tak lain mengurangi burung berahi tinggi. Hal lain yang perlu diperhatikan ketahui kebiasaan burung rawatan Anda, agar hasilnya bisa cepat dirasakan.

membangun bonsai dari dasar

Teknik Bonsai merupakan salah satu teknik memperindah tanaman hias sehingga tidak heran jika bonsai banyak disukai orang. Harga bonsai yang relatif mahal adalah daya tarik bagi pengusaha untuk menciptakan dan berbisnis dalam perbonsaian. Umumnya tanaman yang bisa dipakai untuk bonsai adalah semua jenis tanaman yang memiliki umur hidup yang lama dan umumnya bonsai menggunakan tumbuhan berkayu tetapi ada juga tumbuhan lainnya. Sebenarnya siapa saja bisa membuat bonsai asal mau menekunan dan ulet.
Kriteria Tanaman yang Bisa Dibonsai
Tanaman atau pohon yang akan dibuat menjadi bonsai disebut dengan bakalan bonsai. Bakalan bonsai berupa tanaman yang diambil dari alam atau dari hasil perbanyakan, baik biji, setek, cangkok, okulasi, maupun enten. Dari mana pun asalnya, tanaman yang dimaksud harus memiliki kriteria-kriteria khusus untuk dapat dijadikan tanaman hias bonsai. Jika kriteria-kriteria tersebut terpenuhi, tentu tanaman tersebut dapat dijadikan bonsai yang sempurna. Umumnya, tanaman yang akan dibonsai harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :
1) Tanaman dikotil, atau tanaman berkeping dua umumnya berbentuk pohon yang keras dan berekambium. Jenis tanaman inilah yang paling ideal dijadikan bonsai. Tanaman jenis monokotil (seperti jenis kelapa, bambu, semak dan perdu) bisa juga dikerdilkan, tetapi disebut denganbonsai sejati.
2) Berumur panjang, pasalnya, bonsai merupakan seni yang terus tumbuh, sehingga memerlukan tanaman yang bisa bertahan hidup puluhan, bahkan ratusan tahun.
3) Tahan hidup menderita, sebaiknya tahan hujan dan panas. Selain itu, juga tahan terhadap kondisi wadah yang sempit dan terbatas. Sebagai bonsai, tanaman harus biasa hidup terus meskipun jumlah makanan atau nutrisinya sedikit dengan perkembangan akar dan batang yang seadanya.
4) Bentuknya indah secara alami. Pohon yang akan dibonsai harus sudah memiliki daya tarik atau keindahan, baik daun, batang, akar, bunga, maupun buahnya. Keindahan tersebut akan semakin menonjol dan proporsional setelah mendapatkan perlakuan sesuai dengan tata cara pembonsaian yang benar.
5) Tahan mendapat perlakuan. Untuk mendapatkan bonsai yang sempurna, pohon atau bakal bonsai perlu diperlakukan dengan teknik-teknik tertentu (detraining), misalnya diiris, dipangkas, dan dililit dengan kawat guna untuk mendapatkan bentuk yang sempurna. Contoh tanaman yang bisa dibuat bonsai di antaranya, yaitu Azalea, Pinus, Asam, Ulmus, Jeruk, Beringin, Bougenvill, Buxux, Sianto, dan lain sebagainya.
Pembuatan Bibit Tanaman Bonsai
Pembuatan bibit untuk bonsai atau bakal bonsai dapat dimulai dari pemilihan langsung jenis pohon yang memiliki cabang yang banyak yang nantinya tinggal diberikan perlakuan tertentu, seperti dipotong, dan dikreasikan agar dapat dibentuk menjadi tanaman bonsai. Disamping itu teknik pembuatan bibit tanaman bonsai dapat diperoleh dari biji yang khusus untuk disemaikan atau dari semai yang ada di alam bebas, setekan atau cangkokan yang pembuatannya memerlukan sedikit keterampilan, okulasi, dan bongkah-bongkah tanaman yang masih bertunas dan masih nampak bertahan untuk hidup.
1) Semai Bakal Bonsai.
Perolehan bibit tanaman bonsai dengan cara penyemaian sendiri dirasa kurang efisien, karena akan memakan waktu cukup lama.

2) Setek, Cangkok dan Okulasi
Menyetek, mencangkok dan membuat okulasi merupakan seni tersendiri. Pembuatan bibit tanaman bonsai dengan cara menyetek dan mencangkok dapat menghasilkan tanaman baru dalam jangka waktu yang relatif singkat (1-3 bulan). Sedangkan membuat okulasi bisa membutuhkan waktu lebih dari 10 bulan. Jenis stek yang dikenal yaitu : setek lunak atau setengah lunak, setek keras, dan setek daun.
Untuk mencangkok, dipilihlah dahan minimal sebesar pensil atau ibu jari, dan kulitnya mudah dikelupas.Teknik mencangkok 1) Kupas kulit dahan selebar 3-5 cm, 2) Buang lendirnya dengan mengerok atau melap dengan kain yang kering, 3) Biarkan 3-4 hari, 4) Kemudian tutup lukanya dengan mos yang dibasahi atau campuran antara tanah dan remah dengan kompos yang tua dengan perbandingan 1:1, 5) Balut mos atau tanah dengan lembaran plastik, dan ikat baik-baik di bagian atas dan bawah, 6) Dengan jarum lembaran plastik dilubangi agar sirkulasi udara dapat berlangsung dengan baik.
Untuk membikin okulasi dapat dilakukan pada jenis pohon misalnya buah-buahan yang akan dijadikan bonsai. Bibit okulasi terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu: a) Batang bawah (onderstam), b) Batang atas (entrijs). Langkah-langkah dalam perokulasian:
1) Batang pokok bersihkan 15 cm di atas tanah,
2) Sayat kulit 10 cm dari atas tanah selebar 8 mm, dengan membikin keratan di bagian atas dan kanan kiri menurun ± 4 cm panjang,
3) Tarik kulit ke bawah, sehingga menyerupai lidah, kemudian potong separuhnya,
4) Sayat mata dari dahan entrijs, dengan kayunya sedikit dari bawah ke atas, panjang ± 4 cm di atas mata yang merata, sehingga pas betul menempel pada keratan pohon pokok,
5) Angkat kayu perlahan-lahan tanpa merusak matanya,
6) Kulit yang bermata, masukkan antara kayu dan kulit lidah batang pokok, yang telah dibuka, dan tempelkan kembali, usahakan matanya tidak tertutup,
7) Balut dengan tali raffia yang erat.
Pemilihan Media Tanam Bonsai
Media tanam yang baik harus mengandung nutrisi dan bahan mineral yang cukup agar tanaman dapat hidup dan bertumbuh dengan baik. Macam-macam bahan yang di pakai untuk campuran media tanam bonsai meliputi.
1) Pasir, bahan ini memiliki sifat porous sehingga mudah meneruskan air, mencegah air menggenangi media untuk waktu yang lama, dan memudahkan udara masuk ke dalam media tanam.
2) Tanah, tanah yang umum dipakai yaitu tanah gunung yang hitam atau cokelat tua dan tanah merah.
3) Humus, humus berasal dari dedaunan atau ranting pohon yang sudah mengalami proses pelapukan alami untuk jangka waktu yang lama. Humus mengandung banyak zat hara dan mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman.
4) Kompos, kompos banyak mengandung unsur hara dan biasanya di tambahkan pada tumbuhan agar berkembang dengan baik sesuai genetis dan potensi produksinya. pupuk kompos bisa di buat dalam bermacam-macam bentuk meliputi cair, curah, tablet, pelet, dan briket.
5) Pupuk kandang, pupuk kandang yang biasa di pakai dari kotoran kambing. pupuk kandang yang boleh di pakai yaitu sudah matang, yang warnanya cokelat tua atau hitam dan tidak bau. Media tanamnya memerlukan tanah atau humus lebih banyak agar dapat mempertahankan air/kelembaban. Ada juga tanaman yang memerlukan nutrisi lebih banyak dari tanaman yang lain. Untuk itu, media tanamnya harus mengandung humus dan pupuk lebih banyak.

Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Bonsai

Penanaman tanaman bonsai diawali dengan pemilihan tanaman dengan batang utama yang cukup kuat kemudian memindahkan ke pot. Selanjutnya bentuk alur tanaman sesuai dengan yang anda suka dengan memakai kawat. Periksa ranting dan cabang yang tumbuh secara rutin untuk membentuk bonsai sesuai dengan apa yang kita mau. Hal lain yang tak kalah penting adalah pemilihan tanah, karena disanalah pembentukan batang, ranting dan dahan ditentukan. Pilihlah tanah dengan kadar humus sedikit dan jagalah kelembaban tanah tersebut namun jangan biarkan terlalu banyak air atau sampai menyebabkan tanah menggumpal, karena dapat mengancam hidup tanaman.
Disamping itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam peneneman tanaman bonsai seperti : 1) Pot dan isinya. Pot merupakan sarana dalam kreasi bonsai yang tidak kalah penting dengan bonsai sendiri. Selain pot berbentuk baki, semua pot bonsai diperlengkapi dengan satu atau lebih lubang pembuangan air, yang ditutup dengan gas plastik atau yang lain. Resep umum medium untuk tanaman yang berdaun lebar (Beringin, getahperca, sawo, dan sebagainya) adalah: 50 % tanah liat sedang, 20 % pasir dan 30 % kompos;
2) Mengisi pot. Mengisi pot untuk tanaman bonsai merupakan duplikasi dari keadaan yang sebenarnya di alam bebas. Lapisan paling atasnya atau topsil, tebalnya tidak lebih dari 35 cm bersifat cerul, penuh dengan humus, dan subur. Lapisan kedua masih lunak, masih dapat menyalurkan air ke bawah menjadi air tanah. Lapisan ketiga bisa berbentuk lapisan tanah yang banyak batu-batuan berukuran beraneka ragam dan akhirnya lapisan paling bawah adalah lapisan induk batu yang kedap air;
3) Pengamanan isi pot. Batu kerikil, pasir dan tanah bisa mengandung serangga tanah yang membahayakan tanaman bonsai, terutama cacing dan nematoda. Untuk itu diperlukannya untuk memfilter isi pot agar terbebas dari Cacing tanah, serangga, jenis-jenis penyakit, dan Biji-biji rerumputan dan sebaginya terdapat di dalam tanah, agar tanaman tidak terganggu pertumbuhannya.;
4) Pemeliharaan setelah tanam. Setelah penanaman selesai, siram bakal bonsai dan tanahnya dengan mempergunakan spayer yang halus. Air penyiraman harus bersih dan tidak berlumpur dan nentral (tawar). Hentikan penyiraman jika air sudah berkelebihan dan mengalir ke luar melalui lubang air. Tempatkan kemudian bakal bonsai di tempat yang teduh, tidak banyak angin dan bebas dari gangguan anak-anak atau hewan kesayangan. Untuk mempercepat tumbuhnya kembali (recovering) bakal bonsai dapat diusahakan dengan menutup seluruh tanaman dengan kantung plastik transparan.

Penentuan Gaya Tanaman Bonsai
Penentuan gaya bonsai yang diinginkan tentunya mengacu pada ukuran bonsai. Ukuran bonsai diukur dari tepi atas pot sampai ke puncak mahkota. Berdasarkan ukurannya, bonsai dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu, kecil sekali ( mame bonsai ) tinggi s/d 15 cm, kecil ( small bonsai ) tinggi 15-30 cm, sedang ( medium bonsai) tinggi 30-60 cm, besar ( large bonsai) tinggi 60-100 cm, besar sekali ( extra large ) tinggi 100-150 cm. 
Pada mulanya, bonsai hanya di buat menurut lima gaya yang terdiri dari gaya tegak lurus (chokan), tegak berliku (tachiki), miring (shakan), setengah menggantung (hang kengai), dan menggantung (kengai).
Seiring dengan perkembangan zaman, kelima gaya dasar tersebut kemudian berkembang menjadi gaya-gaya yang lain seperti berikut.Berumpun (kabudachi). Dari satu batang tanaman di permukaan tanah, pecah menjadi beberapa batang, bisa jadi 5,6,7 batang dan seterusnya yang masing-masing mempunyai satu mahkota lengkap. Kubah (hoki tsukuri).Batang tumbuh ke atas kemudian pecah menjadi beberapa cabang yang ujung-ujung daunnya membentuk kubah dengan perakaran yang kokoh ada di sekeliling batang. Akar terjalin (netsu neagari). Terdiri dari beberapa batang dan masing-masing batang tersambung oleh akar yang tampak di permukaan tanah. Rakit (ikada). Batang aslinya yang rubuh akan menjadi bonggol perakaran yang memanjang dan menghubungkan batang baru, yang terbentuk dari cabang-cabang pohon lama. Tampil akar (neagari).Perakaran ditampilkan menonjol keluar di atas permukaan media tanam dan keindahannya menjadi pusat perhatian. Disamping itu ada gaya tumbuh di batu. Tumbuh di dalam sela-sela batu/shizuke, atau tumbuh di atas batu/sekijoju, dengan perakaran tampak menonjol, bahkan mencengkram batu. Terpelintir (nejikan). Batang atau cabang terpelintir, gaya ini terbagi dua, yaitu satu cabang atau batang terpelintir. Selain itu ada yang dua batang atau dua akar yang saling memlintir satu sama lain. Sastrawan (Bunjin).Batang tanaman tinggi , mempunyai liukan, mahkota dan juga ranting-rantingnya hanya berdaun sedikit.
Merunduk (shidare tsukuri). Pada gaya jenis ini mulai dari cabang dan ranting semuanya merunduk ke bawah. Tertiup (fukinagashi). Pohon ini seakan tertiup angin terus-menerus sehingga semua perantingan mengarah ke satu sisi. Daun tidak rimbun, hanya tipis dan sedikit saja. Keringan (sharimiki), cabang atau ranting yang sudah kering/mati total, yang dapat berasal dari pohon itu sendiri atau merupakan buatan manusia (ditempel).Berbatang banyak. Berbatang dua (sokan), berbatang tiga (sankan), berbatang lima (gokan), dan seterusnya. dan berkelompok (yose ue).Biasanya terdiri dari sekelompok pohon yang di tata dalam sebuah pot tipis sehingga memberi kesan pemandangan yang luas seperti hutan atau kebun

Tahap Pembentukan Bonsai

Membentuk tanaman kerdil alias bonsai pada hakikatnya ialah membuat duplikat dari bentuk-bentuk pohon-pohon di alam bebas yang tetap di bawah ukuran yang normal. Adapun tahap dalam pembentukan bonsai yaitu:
1) Tahap pertama, membentuk kerangka dasar. Bakal bonsai yang sudah siap untuk diberi kerangka dasar adalah yang sudah benar-benar sehat kembali, setelah mengalami pemindahan. Batang pokoknya praktis sudah tidak tergoyahkan lagi dan sudah cukup mencapai ketinggian yang diperlukan pada akhirnya untuk dibentuk. Sebelum membentuk kerangka dasar, rencanakan terlebih dahulu masak-masak bentuk bonsai yang dikhayalkan, dan bagaimana kira-kira bentuk bonsai pada akhirnya nanti.
2) Tahap kedua merubah arah dan bentuk. Merubah bentuk dan arah tumbuhnya batang pokok dan dahan-dahan merupakan suatu paksaan dan memakan waktu hingga bentuk dan arah yang dikehendaki tercapai.Untuk keperluan tersebut diperlukan sarana untuk memudahkan pelaksanaannya seperti kawat kuningan dari beberapa ukuran diameternya, tali raffia, tang untuk memotong kawat, gunting pemangkas, gunting biasa, pisau kecil yang tajam, tang yang runcing ujungnya dan cellotape.

Penyempurnaan Bentuk Bonsai
Tidak semua jenis tanaman dapat dikerdilkan. Tanaman yang dapat memenuhi persyaratan untuk dikerdilkan adalah tanaman yang mempunyai daun berukuran kecil, misalnya Beringin, jeruk kingki (Triphasi aurantium), jenis-jenis coniper (cemara, pinus ), delima (punika granatum) dan sebagainya. Penyempurnaan bonsai kini letaknya untuk menyusun ranting-ranting dengan daunnya yang cukup lebat, namun seimbang dengan bentuk dan ukuran bonsai keseluruhannya. Pengendalian pertumbuhan pada tanaman bonsai dilaksanakan melalui pemangkasan dan pengetipan / pemetikan titik tumbuh. Pemangkasan dilakukan dengan cara memotong dahan atau ranting yang sedekat mungkin dengan kuntum yang nampak sehat tutup lukanya yang besar dengan paraffin. Setelah itu dilanjutkan dengan melilit dahan-dahan yang memanjang menggunakan kawat selama pertumbuhan baru, untuk membentuk penampilan bonsai selanjutnya, hasil yang cukup mengesankan baru dapat dicapai setelah beberapa tahun.

Beberapa teknik yang sering digunakan untuk memperbanyak bonsai adalah dengan pemotongan bagian vegetatif dan layering. Kedua cara ini digemari para pebisnis bonsai karena relatif cepat dan mudah. Anda bisa memotong percabangan bonsai, kemudian menanamnya pada media tumbuhyang sesuai untuk menghasilkan bonsai baru.
Ranting bonsai yang dipotong harus cukup tebal dan kokoh agar bisa menjadi anakan baru yang cantik. Jika ranting yang Anda potong berasal dari bonsai yang telah cukup tua, maka anakannya pun akan memiliki kesan setua induknya, dan ini merupakan nilai plus tersendiri bagi bonsai Anda. Memang pemunculan akar dari ranting yang sudah tua lebih lama jika dibandingkan dengan ranting yang masih muda. Namun, tidak ada salahnya mencoba bukan? Anakan hasil potongan harus dibiarkan tumbuh sekitar 6 bulan terlebih dahulu, baru Anda boleh mem-bonsainya.

Teknik perbanyakan bonsai yang kedua adalah dengan layering. Teknik ini mirip dengan cangkok, yaitu membiarkan ranting membentuk akar selama masih menempel pada induknya. Prosedurnya pun dapat dilakukan dengan cara cangkok biasa, yaitu mengupas kulit kayu pada bagian yang ingin dijadikan anakan baru, menyelimutinya dengan media lalu dibungkus plastik. Cangkokan terus disiram sampai tumbuh akar. Jika akar telah tumbuh, Anda boleh memindahkan anakan tersebut ke media yang terpisah dari induknya. Biasanya bagian yang dicangkok adalah cabang yang cukup tebal agar anakan bonsai tumbuh seindah bonsai induknya dengan kokoh. Anda juga dapat melakukan cangkok bonsai pada bagian akar atau tunas.
Teknik lainnya yang cukup umum digunakan adalah menyambung beberapa jenis bonsai untuk menghasilkan varian baru. Misalnya bonsai spesies A akan disambungkan dengan spesies B. Ranting bonsai A dipotong, sementara kulit kayu bonsai B dikupas pada bagian yang ingin disambungkan. Tempelkan potongan bonsai A pada bagian bonsai B yang telah dikupas, bungkus dengan plastik yang telah diberi semprotan hormone agar kedua bagian cepat menyatu.
Kultur bonsai juga bisa didapatkan dengan potongan daun. Namun, cara ini tidak selalu berhasil pada semua spesies. Cari lah referansi lain yang bisa dijadikan sebagai pendukung. Semoga artikel ini bermanfaat, dan anda berhasil dalam membuidaya bonsai.

Menyelesaikan permasalahan akibat terlilit hutang

 
 
Memperbaiki cara hidup menuju kelayakan   
oleh:aris zunaidhi